Berikut ini contoh
hasil anggaran tahun 2010 yang dibandingkan dengan anggaran tahun 2011 adalah
sebagai berikut :
Perbandingan Anggaran Tahun 2010 dan Tahun 2011
(Dalam Ribuan Rupiah)
Keterangan
|
Anggaran Tahun 2010
|
Anggaran Tahun 2011
|
Selisih %
|
(Naik/Turun)
|
|
Produksi
(Ton)
|
1.531.000
|
1.605.500
|
74.500
|
4,87 (Naik)
|
|
Luas
Areal (Ha)
|
1360,79
|
1360,79
|
|
|
|
Biaya
Tanaman
|
|
|
|
|
|
Gaji
Pegawai Staff Tanaman
|
368.926
|
545.588
|
176.662
|
47,89 (Naik)
|
|
Gaji
Pemel TM
|
2.176.654
|
4.114.668
|
1.938.014
|
89,04 (Naik)
|
|
Biaya
Panen dan Pengangkutan
|
7.934.483
|
8.875.169
|
940.686
|
11,86 (Naik)
|
|
Biaya
Pengolahan
|
2.121.599
|
2.756.588
|
634.989
|
29,93 (Naik)
|
|
Jumlah
Biaya Produksi
|
14.938.722
|
16.292.013
|
1.353.291
|
9,06 (Naik)
|
Tabel
5.1 Perbandingan RKAP tahun 2010 dan 2011
Berdasarkan
hasil perbandingan di atas, anggaran biaya tahun 2011 jika dibandingkan dengan
anggaran biaya tahun 2010 mengalami peningkatan
sebesar 9,06 % atau sebesar biaya Rp. 1.353.291 yaitu dari
14.938.722 menjadi 16.292.013.
Hal
ini disebabkan oleh adanya peningkatan pada biaya gaji pegawai tanaman, biaya
pemeliharaan tanaman menghasilkan, biaya panen dan pengangkutan ke pabrik serta
biaya pengolahan. Dari hasil rencana produksi pada tabel tersebut juga dapat
diketahui harga pokok per kg untuk hasil
tahun 2011 sebesar Rp 10.148 per kg. Untuk menghitung harga pokok per kg
menggunakan rumus sebagai berikut :
Harga Pokok per kg =
Jumlah Biaya Produksi
Jumlah Produksi
Hasil
presentase perhitungan kenaikan/ penurunan pada tabel tersebut
disebabkan
oleh dua hal, yaitu:
1. Bagian
Produksi
Pada anggaran tahun 2011
jumlah produksi yang dianggarkan naik sebesar 4,87% atau sebesar 74.500 ton.
Jumlah produksi karet ini mengalami kenaikan karena disebabkan :
a. Cuaca
yang mendukung untuk penyadap.
b. Pemupukan
dan pemeliharaan dilakukan dengan tepat dan teratur.
c. Tidak
terjadinya pencurian karet.
2. Biaya
Tanaman
a. Rek.
600.00/ Gaji Pegawai Tanaman
Pada anggaran tahun 2011
jika dibandingkan dengan anggaran tahun 2010 pada tabel tersebut mengalami
peningkatan anggaran sebesar 47,89 % atau sebesar Rp 176.662. Hal ini
disebabkan karena adanya kenaikan gaji dan upah karyawan.
b. Rek.
601.00 / Biaya Pemeliharaan Tanaman Menghasilkan. Pada anggaran tahun 2011 jika
dibandingkan dengan anggaran tahun 2011 pada tersebut mengalami peningkatan
anggaran sebesar 89,04% atau sebesar Rp 1.938.014. Hal ini disebabkan karena terjadi
peningkatan pemupukan dan adanya peningkatan pada biaya hama dan penyakit.
c. Rek.
602.00 / Biaya Panen dan Pengangkutan ke Pabrik.
Pada anggaran tahun 2011
jika dibandingkan dengan anggaran tahun 2010 pada tabel tersebut mengalami
peningkatan anggaran sebesar 11,86 %. atau sebesar Rp 940.686.
Hal ini disebabkan
karena biaya bahan bakar yang mahal.
Harga Pokok per kg =
Jumlah Biaya Produksi
Jumlah Produksi
Hasil presentase
perhitungan kenaikan/ penurunan pada tabel tersebut disebabkan oleh dua hal,
yaitu:
1. Bagian
Produksi
Pada anggaran tahun 2011
jumlah produksi yang dianggarkan naik sebesar 4,87% atau sebesar 74.500 ton.
Jumlah produksi karet ini mengalami kenaikan karena disebabkan :
a. Cuaca
yang mendukung untuk penyadap.
b. Pemupukan
dan pemeliharaan dilakukan dengan tepat dan teratur.
c. Tidak
terjadinya pencurian karet.
2. Biaya
Tanaman
a. Rek.
600.00/ Gaji Pegawai Tanaman
Pada anggaran tahun 2011
jika dibandingkan dengan anggaran tahun 2010 pada tabel tersebut mengalami
peningkatan anggaran sebesar 47,89 % atau sebesar Rp 176.662. Hal ini
disebabkan karena adanya kenaikan gaji dan upah karyawan.
b. Rek.
601.00 / Biaya Pemeliharaan Tanaman Menghasilkan. Pada anggaran tahun 2011 jika
dibandingkan dengan anggaran tahun 2011 pada tersebut mengalami peningkatan
anggaran sebesar 89,04% atau sebesar Rp 1.938.014. Hal ini disebabkan karena
terjadi peningkatan pemupukan dan adanya peningkatan pada biaya hama dan
penyakit.
c. Rek.
602.00 / Biaya Panen dan Pengangkutan ke Pabrik. Pada anggaran tahun 2011 jika
dibandingkan dengan anggaran tahun 2010 pada tabel tersebut mengalami
peningkatan anggaran sebesar 11,86 %. atau sebesar Rp 940.686. Hal ini
disebabkan karena biaya bahan bakar yang mahal.
d. Rek.
603.00 / Biaya Pengolahan
Pada anggaran tahun
2009 jika dibandingkan dengan anggaran tahun 2008 pada tabel mengalami
peningkatan anggaran sebesar 29,93% atau sebesar Rp 634.989. Hal ini disebabkan
karena naiknya harga bahan kimia untuk pengolahan guna mendukung kegiatan pengolahan
tersebut dan meningkatnya perawatan mesin agar mesin tidak cepat rusak,
sehingga akan menambah biaya pengolahan.
0 Response to "Perbandingan RKAP"
Post a Comment
Terima kasih telah berkunjung ke Blog saya. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi semuanya. :)