Pengendalian biaya adalah serangkaian langkah-langkah yang dipersiapkan
mulai dari penyusunan rencana sampai kepada tindakan yang perlu dilakukan agar
apa yang direncanakan dapat tercapai, direalisasikan, atau agar hasil yang
diperoleh sesuai dengan yang diharapkan.
Biaya dapat dibagi menjadi :
a. Pengeluaran Modal (Capital Expenditure)
b. Pengeluaran Pendapatan (Revenue Expenditure)
Selain itu jenis biaya yang ada di PT. Perkebunan
Nusantara VII (Persero) dibagi pula menjadi Biaya Eksploitasi dan Biaya Investasi.
Berikut ini adalah rincian Biaya Eksploitasi terdiri dari :
a.
Biaya Produksi
1.
Biaya Pemeliharaan Tanaman
-
Biaya tenaga kerja
tanaman
-
Pemeliharaan jalan,
saluran dan lain-lain
-
Menyiang, merumput
-
Pemberantasan hama
dan penyakit
-
Pemupukan
2.
Biaya Panen
-
Biaya tenaga kerja pemanen
-
Premi-premi panen
-
Pemakaian alat-alat
panen
-
Pengangkutan ke
pabrik
-
Biaya stimulasi
(karet)
3.
Biaya Pengolahan
-
Pemakaian alat dan
bahan pengolahan
-
Pemeliharaan pabrik
-
Biaya pembelian bahan
baku (dari petani)
-
Biaya tenaga kerja
pengolahan
4.
Biaya tak langsung Unit Usaha
-
Meliputi biaya
administrasi dan manajemen di unit kerja kebun
-
Biaya tak langsung
dibebankan ke biaya produksi dan investasi berdasarkan perbandingan biaya
langsung
5.
Biaya penyusutan
-
Meliputi biaya
penyusutan aktiva tetap di unit kerja kebun
-
Dibebankan ke biaya
produksi berdasarkan perbandingan masing-masing budidaya
b.
Biaya Operasi
1.
Biaya administrasi
Kantor Direksi
2.
Biaya penyusutan
aktiva tetap Kantor Direksi
3.
Biaya-biaya penjualan
c.
Biaya Non Operasi
1.
Biaya pensiun dan
pesangon
2.
Biaya bengkel
3.
Biaya kredit
4.
Biaya lain-lain
Adapun tujuan dari pengendalian biaya adalah :
-
Untuk memastikan
bahwa tujuan tercapai.
-
Mengetahui
performance tiap-tiap level manajemen.
-
Mengetahui ada
tidaknya penyimpangan pada tiap-tiap pusat pertanggungjawaban.
-
Untuk memastikan
bahwa standar-standar biaya telah dilaksanakan, apabila tidak dapat
dilaksanakan dievaluasi penyebabnya.
-
Untuk memastikan
bahwa sumber-sumber daya telah difungsikan secara optimal.
-
Untuk memastikan
bahwa perusahaan telah memperoleh hasil yang optimal dengan pengorbanan
ekonomis yang efisien.
Untuk memastikan
bahwa investasi telah dilakukan dengan pertimbangan ekonomis jangka panjang.
Pengendalian biaya dapat dilakukan dengan beberapa cara :
a. Penyusunan anggaran (RKAP)
Mekanisme pengendalian biaya melalui anggaran :
-
RKAP setahun
dijabarkan menjadi Rencana Operasional
-
Rencana operasional
di evaluasi setiap triwulan dan dijabarkan dalam bentuk Permintaan Modal Kerja
(PMK) Unit Usaha
-
Pembuatan RKO harus
mengacu pada hal-hal sebagai berikut :
1.
Apakah masih relevan
dengan kebutuhan saat ini, berkaitan dengan kebutuhan saat ini, berkaitan
dengan skala prioritas
2.
Apakah dananya cukup
tersedia, sekalipun RKAP-nya ada
-
Pengiriman uang kerja
dilakukan secara bertahap (2 mingguan)
-
Bila biaya untuk satu
kegiatan yang akan dilaksanakan melampaui anggaran, harus ada pengalihan dengan
mengurangi anggaran lain
-
Pelampauan anggaran
atas suatu biaya dapat di toleransi sepanjang diikuti kenaikan prestasi
b. Metode pembebanan biaya antar profit center (Transfer
Pricing)
Transfer pricing adalah menetapkan harga transfer atas suatu produk (barang atau jasa)
dari satu profit center baik antar Unit Usaha maupun intra Unit Usaha.
Tujuan adanya Transfer Pricing sendiri adalah :
-
Menghindari adanya
pembebanan akibat inefisiensi oleh kebun yang melakukan pengolahan
-
Memudahkan mendeteksi
kemungkinan inefisiensi pada suatu Unit Usaha
-
Memudahkan penilaian
kinerja Unit Usaha
-
Mengarahkan Unit
Usaha menjadi profit center sehingga tercipta business climate yang mengacu
pada perolehan laba maksimum
Adapun mekanisme Transfer Pricing sebagai berikut :
-
Kebun penghasil bahan
baku menjual bahan baku tersebut ke pabrik (baik antar Unit Usaha maupun intra
Unit Usaha)
-
Untuk unit penghasil
jasa (seperti bengkel, alat berat dan alat angkut) menjual jasa ke unit
produksi
-
Besarnya tarif /
harga jual ditentukan sesuai dengan kesepakatan
c. Penetapan standar
Pengendalian biaya melalui penetapan standar antara
lain :
-
Standar bidang
tanaman
1.
Berdasarkan
rekomendasi dari konsultan
2.
Berdasarkan perhitungan-perhitungan
empiris
-
Standar-standar
tanaman relatif sudah lengkap namun perlu penyempurnaan disesuaikan dengan
perubahan situasi dan kondisi
-
Standar bidang teknik
1.
Standar teknik pabrik
2.
Standar teknik non
pabrik
Standar bidang teknik masih sangat minim
-
Standar-standar
tenaga kerja, meliputi formasi pekerja, penggajian / pengupahan
-
Standar-standar lain
d. Penetapan prosedur administrasi
Pengendalian biaya melalui prosedur administrasi
antara lain :
-
Penetapan pedoman
pengadaan barang dan jasa
-
Prosedur pengawasan
persediaan (inventory system)
-
Ketentuan-ketentuan
lain
Berikut ini adalah contoh pengendalian biaya melalui
prosedur administrasi berupa pedoman pengadaan barang dan jasa.
Pengadaan barang dan jasa dilakukan oleh :
1.
Kantor Direksi
a. Barang dan pekerjaan investasi
b. Barang-barang eksploitasi, barang-barang curah :
-
BBM, pupuk
-
Barang-barang impor
-
Obat-obatan medis
-
Sarana agrokimia
-
Barang lainnya yang
harga satuan > Rp 1 Juta
2.
Unit Usaha, sesuai
dengan SPMK yang telah disetujui untuk :
a. Barang eksploitasi, maksimal satuan Rp 1 Juta
b. Barang yang akan digunakan segera dan langsung
e. Sistem Pengendalian Intern
Pengendalian
intern di PT. Perkebunan Nusantara VII (Persero) dilakukan oleh :
-
Bagian SPI (Satuan
Pengawasan Intern) ; operasional audit
-
Bagian Akuntansi ;
pengawasan administratif, pembinaan bidang akuntansi dan keuangan
-
Pengawasan dalam
bidang / bagian masing-masing ; pengawasan melekat
f.
Outsourcing
Approach
Tujuan daripada
penggunaan tenaga outsourcing adalah untuk melimpahkan sebagian kegiatan kepada
pihak ke III sehingga perusahaan dapat berkonsentrasi kepada core competence.
Syarat yang harus dipenuhi dalam penggunaan tenaga outsourcing adalah biaya
harus lebih murah dari swakelola (dikerjakan sendiri). Kegiatan yang dapat
menggunakan tenaga outsourcing adalah kegiatan yang tidak akan mengganggu kompetensi inti
perusahaan.
Hal-hal yang berkaitan dengan pengendalian biaya
antara lain :
-
Pengawasan organisasi
-
Audit (pemeriksaan)
-
Penghematan (cost
reduction)
-
Check and balance
-
Akuntansi
Data-data yang dapat
dijadikan alat-alat pengendalian biaya adalah :
-
Rencana kerja (RKAP,
RKO, PMK)
-
Dokumen pembukuan
-
Buku rekening
-
Laporan Manajemen
Unit Usaha
Pengendalian biaya
perusahaan memiliki dimensi ketaatan pada sistem, prosedur, kaidah, peraturan,
ketentuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan serta hukum yang berlaku.
Pengendalian biaya perusahaan hendaknya berorientasi kepada kepentingan
peningkatan nilai (value) jangka panjang, bukan untuk kepentingan sesaat.
Pengendalian biaya perusahaan hanya dapat dilakukan bila terdapat komitmen
bersama pada seluruh level manajemen.
0 Response to "Pengawasan dan Pengendalian Biaya "
Post a Comment
Terima kasih telah berkunjung ke Blog saya. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi semuanya. :)